Menjadi mahasiswa di sekolah tinggi agama
tidaklah mudah seperti yang orang-orang katakan diluar sana, kenapa saya bilang
seperti itu? Karena berdasarkan pengalaman saya selama satu tahun menjadi
mahasiswa di salah satu sekolah tinggi agama di daerah saya. Menjadi seorang
mahasiswa jauh berbeda seperti menjadi seorang siswa ketika masih sekolah di
bangku SMA. Menjadi seorang mahasiswa kita dituntut untuk bisa melakukan apa
yang kita inginkan atau yang kita butuhkan harus kita lakukan sendiri atau
kalau kita punya banyak teman bisa minta bantuan kepada teman.
Selama satu tahun ini menjadi mahasiswa di
sekolah tinggi agama bagi saya menjadi sebuah tantangan, karena saya sendiri
tidak punya modal pengetahuan agama yang memadai. Modal dasar yang saya punya
hanyalah dulu saya sekolah di madrasah selama 6 tahun itupun madrasahnya sudah
modern. Tidak ada yang namanya kitab kuning atau kitab tanpa harkat atau apalah
yang sejenisnya. Namun bagi saya menjadi mahasiswa di sekolah tinggi agama
membuat saya lebih mengetahui apa-apa yang sebelumnya saya tidak ketahui.
Misalnya apa itu hadist dhaif dan sebagainya yang dulunya saya tidak pernah
kenalan yang namanya seperti itu.
Kalau berbicara pengalaman tentang apa yang
saya dapatkan dari sekolah tinggi agama, contohnya ketika diskusi di kelas.
Karena saya bukanlah mantan santri jadi ketika ada diskusi tentang keagamaan
yang berbau Hadist atau al-Qur’an atau yang lainnya yang berbau Bahasa Arab, ya
jadinya penonton setia yang tengok sana tengok sini ketika ada teman yang
sedang berdebat entah yang mana yang benar dan yang salah jadinya pusing
sendiri. Namun dari semua itu untungnya ada Dosen yang tentunya akan meluruskan
permasalahan yang terjadi dan jalan keluar dari diskusi itu. Dan dari jadi penonton
setia itu saya pun jadi berubah yaitu ada kesadaran agar tidak menjadi penonton
saja, maka dari itu saya pun sering berkunjung ke perpustakaan entah itu di
Kampus ataupun perpustakaan Umum yang ada di daerah saya untuk bisa membaca
hal-hal yang berbau keagamaan. Atau bisa juga dari hasil membaca buku itu saya
berdiskusi dengan teman yang sudah pernah menjadi santri tentang kebenaran buku
yang saya baca, dan terkadang mereka yang pernah menjadi santri pun tidak
mengetahuinya sehingga menjadi poin plus bagi saya sendiri dengan suka membaca.
Hal lain lagi ketika menjadi mahasiswa kalau
dari pengalaman yang saya alami sendiri maka untuk terus bisa memperoleh
informasi terupdate maka kita harus mempunyai setidaknya nomer telpon
kordinator kelas, karena kebanyakan Dosen akan meminta nomer salah satu
mahasiswa yang ada di kelas supaya sewaktu-waktu jika Dosen tersebut ada
halangan atau tidak bisa masuk atau hal yang lainnya bisa menghubungi nomer
kordinator kelas tersebut dan jika kita tidak punya nomer si kordinator kelas
maka kita akan ketinggalan informansi bisa-bisa hari libur kita masuk sendiri.
Sama seperti yang saya katakan barusan
bahwasanya punya nomer kordinator kelas itu wajib dan kalau bisa punya semua
nomer telpon dari teman sekelas itu jauh lebih baik karena menurut pengalaman
saya sendiri punya lebih banyak nomer teman sekelas itu menguntungkan karena
mungkin kita tidak memperoleh informasi dari si kordinator kelas kita bisa
memperolehnya dari teman yang lainnya. Dan satu lagi kita harus punya yang
namanya nomer dari Dosen yang mengampu matakuliah kita, karena itu bisa
memudahkan bagi kita sendiri tentunya. Ketika kita tidak bisa masuk kita bisa
SMS atau telpon si Dosen, namun ada juga Dosen yang tidak mau menerima alasan
tidak masuk dari SMS harus pakai surat, maka beruntung juga kita kalau punya
nomer telpon teman yang sekelas kita bisa minta bantuannya untuk menuliskan
surat.
Kemudian lagi perlunya kita kenal dengan yang
namanya kakak tingkat kita karena apa, tentunya menguntungkan bagi kita.
Untungya dimana? Untungnya adalah kita bisa mencari informasi terkait dengan
Dosen atau matakuliah yang kita tidak mengerti atau hal-hal lainnya yang kita
butuhkan dari pengalaman mereka sebelumnya yang mereka alami. Apalagi yang kita
perlukan untuk terus mengupdate informasi kita, yap tepat sekali Organisasi.
Organisasi memberikan kita informasi tambahan tentunya terkait dengan
perkuliahan, karena organisasi tempat berkumpulnya semua mahasiswa dari yang
mahasiswa baru yang kita kenal dengan maba sampai mahasiswa yang sudah mau
wisuda organisasilah tempatnya. Namun yang perlu kita ingat jangan sampai
organisasi merubah arah tujuan kita yang utama yaitu menuntut ilmu yang
sebenarnya.
0 comments:
Posting Komentar