1. Sarjana, Garis Finis atau Pintu Gerbang Awal
Ketika gelar sarjana
sudah menjadi nama tambahan yang akan melekat pada diri kita. Kita akan mulai
bertanya, apakah ini yang ada di tangan kita yang mejadi tujuan akhir dari
perjuangan kita selama empat tahun? Ataukah ini hanya mejadi pintu gerbang awal
dari perjuangan panjang lainnya?
Ketika banyak pertanyaan
yang muncul dari benak kita. Kenapa harus sekarang? Setelah empat tahun
perjuangan. Kenapa tidak dari awal perjuangan pertanyaan ini muncul. Itulah
hidup, akan terasa semua apa yang kita lakukan hanya sia-sia ketika kita mampu
untuk berpikir setelah terjadi.
Memang benar teori harus
kita coba kebenarannya dengan aplikasi yang nyata. Maka kita akan tahu sebatas
mana teori itu benar. Sebatas mana buku yang kita baca terbukti kebenarannya
dengan apa yang ada.
Rasa frustasi kian
menjadi setelah kita tahu bahwa sarjana bukanlah garis finis terakhir dari
tujuan kita. Sarjana menjadi titik awal pintu gerbang terdepan yang akan
mengantarkan kita pada rentetan perjuangan panjang lainnya. Semua apa yang kita
pelajari dan apa yang kita dapat selama empat tahun ini akan diuji
kebenarannya. Dan terkadang apa yang selama ini menurut kita benar adanya namun
ternyata tidak demikian.
Banar kata pepatah lama
mengatakan bahwa
Penyesalan memang adanya
diakhir, kalaupun itu adanya di awal itu pasti bukanlah penyesalan namun itu
adalah pendaftaran.
Maka mulailah berpikir
dan merenung dari sekarang!
2. Organisasi Sebagai Solusi ataukah Petaka
Mendengan apa yang
namanya organisasi banyak yang mengatakan sebagai sumber petaka. Namun tidak
semua perkataan itu membenarkan akibatnya. Hanya orang-orang yang berpikiran
pendek dan termakan dengan stereotip buruk saja yang mengatakan demikian.
Organisasi justru
memberikan solusi yang kita tidak sangka. Sama seperti dianjurkannya kita untuk
bersedekah, Allah SWT akan membalas apa yang telah kita berikan dengan iklhas
melalui jalan yang kita tidak duga sebelumnya.
Apa yang dikatakan oleh
Aristoteles tentang manusia bahwa manusia bukan hanya sebagai makhluk individu
namun sebagai makhluk sosial yang pada nyatanya tidak bisa hidup tanpa bantuan
dari orang lain. Memberikan indikasi kepada kita organisasi sebagai wadah atau
tempat bagi kita untuk menjalani kehidupan sebagai makhluk sosial. Sama dengan
apa yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa kita sebagai manusia tidak
hidup sendiri, maka dari itu perbanyaklah silaturrahmi atau hubungan dengan
orang lain karena Allah SWT salah satu cara memberikan rezekinya melalui
perantara dari orang lain.
Hal buruk apa yang akan
kita dapatkan dari organisasi. Memang dalam banyak pikiran orang organisasi itu
adalah sekelompok orang yang suka anarkis terlebih lagi ketika melakukan orasi
atau demonstrasi. Namun apakah setiap organisasi yang ada dan terbentuk akan
melakukan demonstrasi? Itu tidak bisa diterima.
Masih banyak organisasi
yang masih suka untuk diskusi dalam menyelesaikan permasalahan ketimbang dengan
demonstrasi. Dan tidak semua organisasi memberikan efek negatif terhadap
anggotanya. Bahkan organisasi yang suka demonstrasi saja jika anggotanya mampu
mengambil sisi baik dari organisasi tersebut itu memberikan dampak yang
positif.
Tergantung bagaimana
sekarang kita menilai sebuah organisasi. Kalau kita memandang dari segi hal
baik terhadap organisasi maka hal yang baik pula yang akan kita dapatkan.
Karena semua tahu bahwa semua organisasi pastinya mempunyai tujuan akhir yang
baik dan mulia.
3. Hidup Ini Menganak Tirikanku
Memang tidak pernah
salah pernyataan yang mengatakan Hidup Ini Menganak Tirikanku. Namun
yang salah adalah pikiran orang yang mengatakannya. Kenapa demikian? Itu karena
hidup tidak pernah menganak tirikan seseorang hanya saja keinginan yang
bernafsu yang membuat orang mengatakan demikian ketika keinginannya tidak
tercapai.
Perlu kita ketahui
bersama dalam al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa Allah tidak akan merubah nasib
suatu kaum sampai ia marubahnya sendiri. Jadi, jangan pernah kita mengeluh
bahkan sampai mengatakan nasibku tidak seperti orang lain.
Ketika hidup ini selalu
memberikan kata tidak untuk setiap apa yang kita inginkan. Percayalah bahwa
Allah SWT akan selalu memberikan kata iya untuk setiap apa yang kita butuhkan.
Jangan pernah menyesal dan jangan pernah mengeluh dengan hidup yang kita
jalani, bersyukurlah bahwa kita masih diberi kesempatan untuk hidup dan
menikmati indahnya dunia ini.
Hidup ini penuh dengan
perjuangan, bahkan untuk menjadi janin
saja kita harus berjuang dan berlomba untuk bisa sampai pada ovum dan
perjuangan itu kita tidak sendiri. Berjuta-juta sel sperma menjadi lawan kita
dan kita yang terpilih dan sampai terlebih dahulu untuk bisa masuk ke dalam
ovum.
Berbanggalah bahwa kita
adalah seorang pemenang, kita adalah sang juara, kita adalah orang-orang
pilihan yang diberi kesempatan untuk bisa hidup. Ketika masih sperma saja kita
sudah bisa mengalahkan berjuta-juta sperma yang lain. Kenapa ketika kita sudah
lahir ke dunia kita tidak bisa mengalahkan orang lain. Kita adalah anakan elang
yang perkasa. Jangan sampai anakan elang bermental bebek.
4. Teman atau Sahabat
Dua orang dengan status
yang berbeda memberikan pengaruh besar terhadap hidup yang kita jalani. Ada
yang mengatakan pintar-pintarlah memilih teman supaya hidupmu tidak jauh beda
dengan temanmu. Namun apakah perktaan itu benar? Apakah teman yang mempunyai
pengaruh yang cukup besar terhadap keadaan hidup kita.
Tidak hanya statusnya
yang berbeda akan tetapi pengaruhnya juga berbeda. Teman hanya orang yang dekat
ketika dia perlu kita atau kita perlu dia. Namun sahabat berbeda, sahabat
adalah orang yang selalu berada di belakang kita untuk mendorong kita atau
berada di depan kita menjadi orang yang mengarahkan jalan. Sahabat layaknya
saudara, menjadi kakak sebagai orang yang menasehati atau menjadi adik sebagai
orang yang memberikan solusi.
Memang harusnya kita
tidak boleh pilih-pilih teman. Jika kita ingin sukses, maka jangan pilih-pilih
teman. Bertemanlah secara tulus dengan siapa saja, jalinlah relasi dengan siapa
saja perbanyaklah koneksi dengan siapa saja bahkan dengan orang yang bukan
siapa-siapa. Jangan pernah menyepelekan dan meremehkan seseorang hanya karena
dia bukan siapa-siapa. Kita tidak pernah tahu akan jadi apa orang yang bukan
siapa-siapa tersebut suatu hari nanti.
Namun dalam hal sahabat kita harus memilih
dengan benar, karena dia menjadi pengaruh terhadap hidup kita.
0 comments:
Posting Komentar